Archive for Maret 2015
Sejarah Dan Awal Mula Pertanian
Sejarah Pertanian
Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan
manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga
ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri untuk bertahan hidup. Pertanian
memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong
kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan
alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi
pertanian.
Kawasan Hilal Subur di Asia Barat, serta Mesir dan India
merupakan lokasi awal pembudidayaan tanaman untuk mendapatkan hasil pertanian.
Sebelum aktivitas ini dimulai, manusia terbiasa mencari sumber makanan di alam
liar. Pertanian berkembang secara independen di berbagai tempat di dunia, yaitu
di China, Afrika, Papua, India, dan Amerika.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah
membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri.
Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama
yang dialami manusia.
Setiap bagian di dunia memiliki perkembangan penguasaan
teknologi pertanian yang berbeda-beda, sehingga garis waktu perkembangan
pertanian bervariasi di setiap tempat. Di beberapa bagian di Afrika dan Asia
Tengah masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara), yang
telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap
berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara
dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu
mendukung penyediaan pangan ratusan orang.
Awal Mula Pertanian
Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi
(SM) menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih
panjang. Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang
dalam waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat
disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai
memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan
peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.