- Back to Home »
- ilmu pertanian »
- Teknik Pasca Panen
Posted by : Unknown
Jumat, 10 April 2015
Teknik pasca panen adalah pemanfaatan ilmu teknik
dalam kegiatan pensortiran, pengemasan, pengaturan temperatur, transportasi,
dan penyimpanan sementara bahan biologis hasil pertanian. Aktivitas pasca panen
melindungi kualitas produk pertanian yang dipanen. Pensortiran misalnya,
diperlukan agar mengetahui apakah produk memenuhi kriteria standar kualitas
untuk dipasarkan, dan memisahkan antara bahan yang berbeda kualitasnya. Secara
singkat, pasca panen adalah aktivitas yang dilakukan terhadap hasil pertanian
yang telah dipanen tanpa mengubah susunan kimiawinya dan wujud fisiknya secara
signifikan.
Secara garis besar, pemanfaatan ilmu teknik pada
kegiatan pasca panen meliputi pemantauan sifat fisik dan kimiawi bahan
pertanian dan penggunaan teknologi dalam menangani hasil panen. Tidak bisa
dipungkiri bahwa cara penanganan pasca panen akan sangat bervariasi atau
berbeda - beda karena produk pertanian memiliki sifat fisik dan kimiawi yang
sangat beragam.
Pemanenan
Sesuai dengan definisinya, pasca panen dimulai ketika pemanenan. Pemilihan metode pemanenan1. Manual dengan tenaga manusia,2. otomatis dengan mesin pertaniandapat mempengaruhi metode penanganan pasca panen yang terjadi setelahnya. Pemanenan secara otomatis dan selektif dapat memanen secara cepat dan memilih secara akurat hasil pertanian dengan kualitas tertentu. Seleksi dilakukan oleh mesin dengan menganalisis sifat fisik dan kimiawi dari hasil pertanian, seperti warna, kadar gula, ukuran buah, dan sebagainya. Hal ini dapat menghemat waktu sortasi di lahan maupun di rumah pengepakan.
Penyimpanan
kegiatan menunda pemindahan
dengan meletakkan bahan di suatu tempat. Penyimpanan bahan pertanian biasanya
bertujuan untuk menunggu waktu pemindahan yang tepat dan menunggu perubahan
harga terjadi.
Selama penyimpanan, kualitas produk pertanian akan
terus berubah seiring waktu. Kadar nutrisi dapat berubah karena aktivitas
enzimatis produk pertanian masih terjadi. Pengendalian atmosfer merupakan
metode yang dapat digunakan dalam menahan aktivitas enzimatis di dalam produk
pertanian dengan mengatur kadar karbon dioksida, oksigen, dan kadar air. Bahan
kimia lain dapat ditambahkan tergantung kebutuhan dan jenis produk
pertaniannya, misal pisang membutuhkan gas etilena untuk mempercepat proses
pematangan buah.
Penyimpanan hasil pertanian berperan penting dalam
menanggulangi hilangnya hasil pertanian secara keseluruhan. Jumlah hasil
pertanian yang hilang akibat patogen ketika penyimpanan dapat melebihi
hilangnya hasil pertanian di lahan akibat hama dan penyakit tanaman. Penggunaan
iradiasi sinar gamma dan penyemprotan pestisida dapat dilakukan untuk mematikan
patogen sebelum penyimpanan dilakukan.
Transportasi
Transportasi adalah usaha pemindahan dari satu
tempat ke tempat lainnya. Dalam teknik pasca panen, faktor yang perlu
diperhatikan dalam transportasi produk pertanian adalah kondisi lingkungan dan
gangguan selama transportasi. Kondisi lingkungan yang perlu diperhatikan yaitu
temperatur dan kelembaban sehingga pengaturan kondisi udara diperlukan.
Gangguan selama transportasi selain kemungkinan keberadaan patogen, yaitu
getaran, dan tubrukan antara produk pertanian dan produk pertanian dengan
pengemasnya. Kerusakan mekanik dapat terjadi karena hal ini. Pemilihan jenis
dan bahan pengemas harus disesuaikan dengan sifat fisik produk pertanian
seperti bentuk dan ukuran, reologi, kekuatan tekan, dan sebagainya.